- Anggun Rabiatul Adawia
- Sinthya Ade Putri
- Eka Nikita
- Andini Nur Pratiwi
- RD M Fathurrahman
Siklus haid yang normal berkisar antara 28 - 29 hari. Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung
dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi
bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus
haid 25-35 hari dan sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28
hari.Namun, beberapa wanita memilki siklus yang tidak teratur dan hal
ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Menstruasi ini merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ
reproduksi perempuan.Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari.
Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu medula yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah folikel primer ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel berkembang membentuk folikel vesikularovarium (folikel graaf) yang biasanya menjadi matur dan rupture, kemudian mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi terjadi biasanya pada segitiga lateral tuba uterine.
Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya mentruasi yaitu:
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
3. LH (Luteinizing Hormone)
4. Estrogen dan progesteron
Bagaimana hormon ini dapat mempengaruhi sehingga dapat terjadinya menstruasi?
Yaitu :Seorang wanita memiliki dua
ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000
folikel/sel telur yang belum matang.Normalnya,hanya satu atau beberapa
sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14
sebelum menstruasi berikutnya,ketika sel telur tersebut telah matang
maka ovum tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan
menuju Tubafallopi untuk kemudian dibuahi.Proses pelepasan ini di sebut
dengan "Ovulasi".
Hormon GnRH dikeluarkan dari Hipotalamus
yang kemudian memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon
FSH,hormon FSH ini akan terus memicu pematangan folikel diovarium
sehingga terjadi sintesis Estrogen dalam jumlah yang besar.Proses ini
akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium/penebalan.Estrogen yang
tinggi akan memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon
LH, hormon ini akan mengakibatkan Ovulasi dan memicu korpus luteum untuk
mensintesis Progesteron.Hormon progesteron sendiri menyebabkan
perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadilah fase
sekresi/fase luteal.Fase sekresi ini tetap berlangsung 14 hari,meskipun
dalam siklus haid yang bervariasi.
Fase terjadinya Menstruasi:
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
2. Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
4. Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
2. Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
4. Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
Menentukan masa subur salah satunya dapat dilakukan dengan cara
menghitungnya berdasarkan siklus haid. Namun penting diketahui jumlah
hari/panjang siklus haid. Untuk mengetahui panjang siklus haid paling
mencatatat minimal 3 bulan. Bahkan pada wanita dengan siklus haid tidak
teratur namun masih dalam kategori siklus haid normal (21-35 hari) perlu
mencatat siklus haid selama 6 bulan. Oleh karenanya perlu mulai
diajarkan pada setiap anak gadis yang mulai menstruasi untuk biasa
mencatat hari pertama siklus haidnya.
Siklus haid dikatakan teratur apabila setiap bulan haid datang pada
siklus yang tetap, misal setiap 28 hari. Maka masa subur lebih mudah
dihitung dan ditentukan.
Cara menghitung masa subur pada siklus teratur /tetap adalah :
“ Kurangi 14 hari dari hari pertama haid berikutnya. kisarannya dengan tambah dan kurangi 2 hari. “
Contoh : pada wanita dengan siklus 28 hari maka masa subur berada pada haid hari ke-14 dengan kisaran hari ke 12-16. Pada siklus 24 hari, masa subur berada pada hari ke-10 dengan kisaran hari ke 8-12.
Berapapun siklus haid Anda jika jatuh pada jumlah hari yang sama maka pengurangnya sama yaitu 14. (merupakan masa fase sekresi yang selalu tetap 14 hari)
Siklus haid tidak teratur
Pada wanita dengan siklus haid tidak teratur akan lebih sulit mengetahui masa subur secara pasti, karena rentangnya akan semakin panjang.
Cara menghitung masa subur pada siklus tidak teratur:
“ Hari pertama masa subur = jumlah siklus haid terpendek kurangi 18
Hari terakhir masa subur = jumlah siklus haid terpanjang kurangi 11”
Contoh siklus: haid terpendek 26 hari dan terpanjang 38 hari maka rentang masa subur berada pada hari ke 8-27.
Tampak bahwa pada masa subur pada siklus teratur memiliki rentang waktu yang lebih pendek, sehingga akan lebih mudah mendapatkan waktu ovulasi secara tepat.
Cara menghitung masa subur pada siklus teratur /tetap adalah :
“ Kurangi 14 hari dari hari pertama haid berikutnya. kisarannya dengan tambah dan kurangi 2 hari. “
Contoh : pada wanita dengan siklus 28 hari maka masa subur berada pada haid hari ke-14 dengan kisaran hari ke 12-16. Pada siklus 24 hari, masa subur berada pada hari ke-10 dengan kisaran hari ke 8-12.
Berapapun siklus haid Anda jika jatuh pada jumlah hari yang sama maka pengurangnya sama yaitu 14. (merupakan masa fase sekresi yang selalu tetap 14 hari)
Siklus haid tidak teratur
Pada wanita dengan siklus haid tidak teratur akan lebih sulit mengetahui masa subur secara pasti, karena rentangnya akan semakin panjang.
Cara menghitung masa subur pada siklus tidak teratur:
“ Hari pertama masa subur = jumlah siklus haid terpendek kurangi 18
Hari terakhir masa subur = jumlah siklus haid terpanjang kurangi 11”
Contoh siklus: haid terpendek 26 hari dan terpanjang 38 hari maka rentang masa subur berada pada hari ke 8-27.
Tampak bahwa pada masa subur pada siklus teratur memiliki rentang waktu yang lebih pendek, sehingga akan lebih mudah mendapatkan waktu ovulasi secara tepat.
No comments:
Post a Comment