Wednesday, April 24, 2013

Pertumbuhan Janin




Nama Kelompok 2 :
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Eka Nikita
  4. Andini Nur Pratiwi
  5. RD M Fathurrahman

Proses Terjadinya Menstruasi Dan Hubungannya Pada Sistem Kalender

Nama Kelompok 2 :
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Eka Nikita
  4. Andini Nur Pratiwi
  5. RD M Fathurrahman
Haid merupakan hal yang alamiah bagi wanita yang sehat.Dimana pada setiap bulannya seorang wanita akan mengalami perdarahan yang disebut menstruasi. Proses menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan terjadinya perdarahan. Proses menstruasi  umumnya tidak terjadi pada ibu hamil. Menstruasi biasanya akan  terjadi setelah terjadinya perubahan pada fisik di masa pubertas yang ditandai dengan payudara mulai membesar, rambut tumbuh diseputar alat kemaluan, di aksila dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan.
          Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 - 29 hari. Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari  dan sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.Namun, beberapa wanita memilki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Menstruasi ini merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan.Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari.

      Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu medula yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah folikel primer ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel berkembang membentuk folikel vesikularovarium (folikel graaf) yang biasanya menjadi matur dan rupture, kemudian mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi terjadi biasanya pada segitiga lateral tuba uterine.
         Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya mentruasi yaitu: 
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
3. LH (Luteinizing Hormone)
4. Estrogen dan progesteron
      Bagaimana hormon ini dapat mempengaruhi sehingga dapat terjadinya menstruasi?
Yaitu :Seorang wanita memiliki dua ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 folikel/sel telur yang  belum matang.Normalnya,hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya,ketika sel telur tersebut  telah matang maka ovum tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju Tubafallopi untuk kemudian dibuahi.Proses pelepasan ini di sebut dengan "Ovulasi".
Hormon GnRH dikeluarkan dari Hipotalamus yang kemudian memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon FSH,hormon  FSH ini akan terus memicu pematangan folikel diovarium sehingga terjadi sintesis Estrogen dalam jumlah yang besar.Proses ini akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium/penebalan.Estrogen yang tinggi akan memberi tanda kepada  hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH, hormon ini akan mengakibatkan Ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis Progesteron.Hormon progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadilah fase sekresi/fase luteal.Fase sekresi ini tetap berlangsung 14 hari,meskipun  dalam siklus haid yang bervariasi.
Fase terjadinya Menstruasi:
 1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
 
Menentukan masa subur salah satunya dapat dilakukan dengan cara menghitungnya berdasarkan siklus haid. Namun penting diketahui jumlah hari/panjang siklus haid. Untuk mengetahui panjang siklus haid paling mencatatat minimal 3 bulan. Bahkan pada wanita dengan siklus haid tidak teratur namun masih dalam kategori siklus haid normal (21-35 hari) perlu mencatat siklus haid selama 6 bulan. Oleh karenanya perlu mulai diajarkan pada setiap anak gadis yang mulai menstruasi untuk biasa mencatat hari pertama siklus haidnya. Siklus haid dikatakan teratur apabila setiap bulan haid datang pada siklus yang tetap, misal setiap 28 hari. Maka masa subur lebih mudah dihitung dan ditentukan.
Cara menghitung masa subur pada siklus teratur /tetap adalah :
“ Kurangi 14 hari dari hari pertama haid berikutnya. kisarannya dengan tambah dan kurangi 2 hari. “
Contoh : pada wanita dengan siklus 28 hari maka masa subur berada pada haid hari ke-14 dengan kisaran hari ke 12-16. Pada siklus 24 hari, masa subur berada pada hari ke-10 dengan kisaran hari ke 8-12.
Berapapun siklus haid Anda jika jatuh pada jumlah hari yang sama maka pengurangnya sama yaitu 14. (merupakan masa fase sekresi yang selalu tetap 14 hari)
hitung masa subur Cara menghitung masa subur berdasarkan siklus haid/ sistem kalender
Siklus haid tidak teratur
Pada wanita dengan siklus haid tidak teratur akan lebih sulit mengetahui masa subur secara pasti, karena rentangnya akan semakin panjang.
Cara menghitung masa subur pada siklus tidak teratur:
“ Hari pertama masa subur = jumlah siklus haid terpendek kurangi 18
Hari terakhir masa subur = jumlah siklus haid terpanjang kurangi 11”
Contoh siklus:  haid terpendek 26 hari dan terpanjang 38 hari maka rentang masa subur berada pada hari ke 8-27.
Tampak bahwa pada masa subur pada siklus teratur memiliki rentang waktu yang lebih pendek, sehingga akan lebih mudah mendapatkan waktu ovulasi secara tepat.
 

Eksperimen Pengamatan Spora

Nama Kelompok 2 :
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Andini Nur Pratiwi
  4. Eka Nikita
  5. RD M Fathurrahman
I. JUDUL PERCOBAAN
Mengisolasi Spora Vesikular Arbuskular Mikoriza

II. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui berapa banyak spora mikoriza yang terdapt pada tanah

III. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan Digital
2. Ayakan
3. Mikroskop
4. Cawan Petri

Bahan : 1. Tanah 200 gram
2. Aquades

IV. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang tanah sebanyak 200 gram.
3. Tanah dimasukkan kedalam ayakan, ayakan terdiri dari 3 jenis yaitu kasar, sedang dan halus.
4. Masukan air kedalam ayakan yang telah berisi tanah yang berguna untuk menghancurkan tanah agar dapat diayak hingga yang tersisa diayakan adalah tanah yang halus.
5. Tanah yang halus pada bagian atasnya diambil kemudian dimasukan kedalam cawan petri.
6. Tanah yang didalam petri diambil sedikit untuk diteliti dengan mikroskop.
7. Lihat hasilnya apakah ada spora mikoriza terkandung didalam tanah tersebut.
8. Bahas & Simpulkan

V. HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop, terdapat 1 buah spora mikoriza. Spora tersebut berbentuk bulat dan memiliki ekor. Serta berwarna orange tua atau merah bata.

VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan intuk mengamati spora mikoriza yang terkandung atau terdapat didalam tanah. Seperti yang kita ketahui bahwa Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak. Jamur mikoriza berperan untuk meningkatkan ketahanan hidup bibit terhadap penyakit dan meningkatkan pertumbuhan Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan berada di area perakaran tanaman (rizosfer). Selain disebut sebagai jamur tanah juga biasa dikatakan sebagai jamur akar. Keistimewaan dari jamur ini adalah kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur hara Phosphates.
Perlakuan pertama yang harus dilakukan yaitu menimbang tanah yang akan digunakan untuk keperluan pengamatan sebanyak 200 gram. Perlakuan kedua yaitu mengayak tanah yang sudah disiapkan dan memasukan air kedalam ayakan yang telah berisi tanah yang berguna untuk menghancurkan tanah agar dapat diayak. Pada proses pengayakan ini harusnya digunaka tiga jenis ayakan yang berbeda. Pengayakan menggunakan ayakan khusus yang terdiri dari ayakan pertama yang kasar, yang kedua ayakan yang sedang (tidak kasar tidak halus) dan ayakan yang ketiga yaitu ayakan yang paling halus yang merupakan ayakan paling bawah Namun, karena keterbatasan alat dan waktu, maka kelompok 3 hanya menggunakan satu jenis ayakan yakni ayakan ketiga yang paling halus atau ayakan terakhir dimana tanah yang masih tertinggal didalam ayakan tersebut yang digunakan untuk pengamatan. Oleh karena itu proses pengayakan tidak terjadi dengan baik dan hasil tanah hasil ayakan pun menjadi kurang halus
Untuk mengamati spora mikoriza yang terdapat didalam tanah tersebut diamati dengan mikroskop karena tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Oleh karena itu, tanah hasi ayakan tersebut diletakkan ke dalam cawan Petri di bawah mikroskop untuk diamati.
Hasil dari pengamatan yang dilakukan didapat spora mikoriza didalam tanah sebanyak satu buah. Spora mikoriza tersebut berbentuk bulat dan memiliki ekor. Spora mikoriza ini juga memiliki warna yaitu warna orange tua atau merah bata .

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dan hasil dari praktikum, maka dapat disimpulkan :
Setiap 10 gram tanah gambut terdapat 1-2 spora mikoriza yang berwarna coklat kemerahan dalam keadaan dormansi.
Pengayakan basah pada tanah gambut mempengaruhi jumlah spora mikoriza yang dapat kita temukan di bawah mikroskop. Pada praktikum, kelompok kami menggunakan ayakan dengan ukuran pori 6,9 µm yang mengakibatkan kami hanya menemukan 1-2 spora mikoriza.
Berdasarkan pengamatan di bawah mikroskop, menurut kelompok kami spora mikoriza yang kami amati adalah spora dari mikoriza dengan genus Scutellaspora yang menghasilkan azygospora.

Jenis Jenis Narkoba

Nama Kelompok 2 : 
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Eka Nikita
  4. Andini Nur Pratiwi
  5. RD M Fathurrahman

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
  • Menimbulkan euforia.
  • Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
  • Kebingungan (konfusi).
  • Berkeringat.
  • Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
  • Gelisah dan perubahan suasana hati.
  • Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
  • Denyut nadi melambat.
  • Tekanan darah menurun.
  • Otot-otot menjadi lemas/relaks.
  • Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
  • Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
  • Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
  • Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
  • Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
  • Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
 GANJA atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
  • Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
  • Mulut dan tenggorokan kering.
  • Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
  • Sulit mengingat sesuatu kejadian.
  • Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
  • Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
  • Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
  • Gangguan kebiasaan tidur.
  • Sensitif dan gelisah.
  • Berkeringat.
  • Berfantasi.
  • Selera makan bertambah.
KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
  • Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
  • Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
  • Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
  • Timbul masalah kulit.
  • Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
  • Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
  • Merokok kokain merusak paru (emfisema).
  • Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
  • Paranoid.
  • Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
  • Gangguan penglihatan (snow light).
  • Kebingungan (konfusi).
  • Bicara seperti menelan (slurred speech).
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
  • Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
  • Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
  • Merasa senang dan banyak tertawa.
  • Menimbulkan kebingungan.
  • Tidak mampu berjalan.





INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
  • Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
  • Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
  • Bernafas menjadi lambat dan sulit.
  • Tidak mampu membuat keputusan.
  • Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
  • Mual, batuk dan bersin-bersin.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Halusinasi.
  • Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
  • Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
  • Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
  • Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Monday, April 15, 2013

Kelainan Pada Sistem Regulasi

Nama Kelompok 2 :
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Eka Nikita Rahmadani
  4. Andini Nur Pratiwi
  5. RD M Fathurrahman I
Kelainan, Cara Pencegahan, dan Teknologi pada Sistem Regulasi 

Kelainan : 
  1. Migrain, Penyakit sistem saraf ini mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di sebagian kepalanya. Bagian sebelah kiri maupun kanan. Penyakit sistem saraf ini cenderung dianggap sepele. Namun bila dibiarkan, penyakit sistem saraf ini dapat merusak sel-sel saraf pada otak menjadi rusak. 
  2. Struma, Struma merupakan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Penyebabnya antara lain karena adanya peradangan tumor atau kekurangan yodium. 
  3. Miopi, Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
  4. Hipermetropi, Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positif).    
Cara Pengobatan
  1. Salah satu cara menjaga sistem koordinasi adalah dengan tidur yang cukup. Setelah melakukan aktifitas fisik dan otak seharian, manusia membutuhkan istirahat yang optimum yang juga menjadi alternatif untuk menciptakan pola hidup sehat karena pada saat manusia melakukan ini, otot dan otak yang selama ini bekerja dapat relaksasi dan beristirahat.
  2. Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tubuh akan
    mendapatkan nutrisi yang cukup. Itu artinya setiap kali makan kita harus menyantap
    makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan
    zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak. Tentu saja semua dalam jumlah
    yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem koordinasi dapat berfungsi dengan baik.
     
  3. Olahraga setiap hari dapat membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan meningkatkan kemampuan otak. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak.    
Teknologi yang membantu : 

1. Elektroneuromiografi (EMG)
EMG merupakan suatu pemeriksaan yang non-invasif dan dipergunakan untuk memeriksa keadaan saraf perifer dan otot. Dan merupakan pelengkap dari pemeiksaan klinis neurologis maupun pemeriksaan penunjang lain (mis. MRI), sehingga dari hasil-hasil pemeriksaan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.
Jangkauan pemeriksaan EMG adalah sesuai dengan gangguan Lower Motor Neuron (LMN) yang meliputi cornu anterior, radiks, pleksus, saraf prefier, paut saraf otot dan otot.
 
2. Somato Senseric Evoked Potential (SSEP)
Adalah pemeriksaan yang dipergunakan untuk melihat atau mempelajari lesi-lesi yang letaknya lebih proksimal, sepanjang jaras somato-sensorik (dengan kata lain yang tidak terjangkau dengan EMG – jadi dapat yang bersifat Upper Neuron/UMN).
 
 
3. Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring
Suatu tindakan yang dikerjakan akan menempuh resiko. Lapangan intraoperatif merupakan satu bagian yang penuh dengan resiko dan pembedahan itu sendiri dapat menimbulkan berbagai resiko pada system persyarafan dan anggota gerak.
Pembiusan (anaesthesia) diaplikasikan untuk mencapai penekanan /supresi pada fungsi motorik dan sensorik pasien selama proses pembedahan, namun supresi tersebut tidak mampu memberikan informasi klinis dini/memberi peringatan dini kepada operator jika terjadi bahaya yang mengancam, yang tepat pada waktunya.
Sebagai metode alternatif dari monitoring dan untuk menjaga keselamatan fungsi syaraf dari seorang pasien yang pada saat sedang dalam keadaan terbius total, merupakan tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring.
Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring merupakan bagian dari neurofisiologi yang tergolong berusia masih sangat muda. Alat ini baru dipergunakan sejak tahun 1994 di Amerika Serikat.
Idealnya adalah bahwa prosedur monitoring ini tidak menambah resiko dari pembedahan, akan tetapi sebaliknya dapat menunjukan manfaat yang positif dalam mengurangi insiden yang dapat membahayakan system persyarafan.
Suatu tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring yaitu mendeteksi pada saat yang tepat setiap terjadi kemundurang fungsi pada system persarafan yang dapat terjadi selama operasi berlangsung, sehingga dapat segera kepada operator untuk segera memodifikasi tindakan pembedahan agar fungsi dapat tetap terpelihara.
 

 

Kelainan Pada Sistem Regulasi

Tugas Blog 5

Nama Kelompok 2 :
  1. Anggun Rabiatul Adawia
  2. Sinthya Ade Putri
  3. Eka Nikita Rahmadani
  4. Andini Nur Pratiwi
  5. RD M Fathurrahman I
Eksperimen Bintik Buta
 
Tujuan : Mengetahui adanya bintik buta.
Alat dan Bahan : 
  1. Kertas Manila
  2. Spidol atau Bolpoin
  3. Mistar 1m
  4. Isolasi
Prosedur Kerja 
  1. Sediakankertas manila berukuranlebar 3cm dan panjang 14cm   
  2. Buatlah tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas tersebut dengan jarak antara (x) dan (y) sejauh 10 cm.
  3. Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm didepan mata, tanda (y) dipasang di sebelah dalam.
  4. Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda y dan tutup mata kanan.
  5. Dengan mata kiri tetap terpusat pada tanda y, dekatkan kertas perlaha-lahan hingga tanda silang (x) hilang dan kemudian tampak kembali
  6. Ukur dan catatlah dalam table pada jarak berapa tanda silang (x) hilang dan pada jarak berapa tanda silang (x) muncul kembali
  7. Baliklah letak tanda (y) dan ulangi prosedur di atas dengan mata kanan juga sebanyak 3 kali
    1.5 Hasil percobaan

    Dengan menutup mata kanan
    NO
    NAMA
    X HILANG
    X MUNCUL
    1
    Aldi Sanjaya
    41 cm
    30 cm
    2
    Asep Saepul Miqdar
    39 cm
    33 cm
    3
    Candra Riswanto
    44 cm
    28 cm
    4
    Ilham Maulana
    40 cm
    31 cm
    5
    Lutfi Rizki Sumirat
    40 cm
    34 cm
    6
    M resha Setya G
    43 cm
    29 cm
    7
    Rafii Abdul Rafi
    41 cm
    30 cm
    8
    Saepul Malik
    47 cm
    35 cm
    9
    Sucipto Rizki Permana
    46 cm
    30 cm
    10
    Teten Muhammad Zaenudin
    36 cm
    27 cm
    Rata-rata
    41.7 cm
    30.7 cm

    Dengan menutup mata kiri
     
    NO
    NAMA
    X HILANG
    X MUNCUL
    1
    Aldi Sanjaya
    41 cm
    30 cm
    2
    Asep Saepul Miqdar
    39 cm
    33 cm
    3
    Candra Riswanto
    44 cm
    28 cm
    4
    Ilham Maulana
    40 cm
    31 cm
    5
    Lutfi Rizki Sumirat
    40 cm
    34 cm
    6
    M resha Setya G
    43 cm
    29 cm
    7
    Rafii Abdul Rafi
    41 cm
    30 cm
    8
    Saepul Malik
    47 cm
    35 cm
    9
    Sucipto Rizki Permana
    46 cm
    30 cm
    10
    Teten Muhammad Zaenudin
    36 cm
    27 cm
    Rata-rata
    41.7 cm
    30.7 cm
     
  1. Laporan Pengamatan
    Terdapat perbedaan jarak hilangnya tanda lingkaran pada waktu pengamatan. Secara keseluruhan, rata-rata hasil menunjukkan perbedaan jaraknya hanya sedikit.
    Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik

     Kesimpulan
    Jarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan benda tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan benda akan terlihat.